Baca Juga
Loading...
Minggu, 13 November 2016

Wakil Rakyat Dan Laptop si Unyu

11/13/2016
Masih di gaya yang sama, aku selalu duduk dimuka pak kusir yang sedang bekerja.
Maaf typo !

Maksudny...Aku selalu duduk setengah nyeleneh di depan layar monitor laptop yang sedari awal di aktifkan meraung-raung ingin pergi.
Maafkan aku cinta.

Begitulah panggilan kesayanganku terhadap si dia (Laptop).

Sudah 6 Tahun kami bersama, terhitung dari tahun 2011 hingga tulisan sampah ini dipublish. Aku merahasiakan identitas si Dia, jika ada yang ingin mengetahui, sebut saja dia Acer.
Apa hubungan sebuah laptop dan wakil rakyat? apakah ada terdapat kesamaan atau kemiripan?baik itu kinerja dan sumbangsih kerja? berikut diary sampahnya
Ilustrasi.
Sumber: https://www.pixabay.com/
Tak peduli seberapa lusuh dan minimalis penampilan si Dia, Aku tetap sayang dan cinta. 10 Inch menjadi ukuran body yang sungguh aduhai menurut ku, walaupun agak lola dalam segi pemikiran dan sikap teknologi, tak pernah sedikit pun aku berniat untuk membuangnya, apalagi menggantinya dengan yang lebih baik?
Maklum, Jobless ya gini !
Apakah posisi si Dia akan tergantikan?
Dapat dikatakan bisa untuk tergantikan, namun untuk membuangnya ? tak pernah sedikit pun terbesit dalam pikiran ku.
Kecuali dijual !

Namun, aku akan belajar setia untuk tidak membuang atau menjualnya, walaupun jika terdapat sedikit rejeki.

Ya... Setidaknya belajar menghargai kepada benda mati merupakan tauladan positif yang bisa di pelajari bersama.

Jangan seperti beberapa oknum Calon DPR/DPRD, yang banyak ditemukan ketika kampanye? namun sulit ditemukan ketika sumpah mengabdi terpilih dikumandangkan.
Loh... kok jadi melenceng ke arah politik?
Ah sudahlah... toh kenyataannya memang demikian, kan sering banget tuh lihat para calon yang katanya wakil rakyat gembar gembor memberikan simpatik terhadap rakyat.

Lalu ketika sudah duduk di bangku jabatan yang dituju, perangai tak sesuai janji. Namun aku masih berpikiran positif, mungkin saja tak semuanya berlaku demikian.


Masih banyak kok wakil rakyat yang peduli akan rakyat, walaupun tak nampak, dan jikalau nampak pun dikatakan pencitraan oleh beberapa haters sok tahu.


Lebih mirisnya jika melihat para wakil rakyat yang benar-benar bersih, tapi semenit kemudian pindah haluan untuk memperkaya diri.

5 tahun kemudian setelah memperkaya diri sukses diterapkan, para oknum tersebut akan menyelesaikan planing berikutnya, yaitu dengan sigap memperhatikan rakyat yang terdapat didapilnya, dengan memberikan sembako, melakukan pembangunan dan lain-lain.
Anehnya kepedulian terhadap rakyat tersebut, hanya dilakukan dengan baik oleh oknum, ketika masa kampanye?
Keren enggak tuh?

Ketika terpilih untuk yang kesekian kalinya, ah you knowlah... apa yang akan menjadi prioritas dari si oknum-oknum tersebut.
Waduh... padahal awal ceritanya tentang laptop kesayangan, kok jadi gini?
Hajar saja.. yang terpenting tidak ada unsur menghujat dan menjelek-jelekan. Hitung-hitung review sedikit lah mengenai kinerja para legislatif barusan.


Tapi ngomong-ngomong....
Kasihan juga melihat beberapa anggota legislatif tersebut, terlebih bagi mereka yang benar-benar pro rakyat.


Kalau aku bayangin waktu rapat parlemen atau apalah namanya, pasti melempem sama pihak yang berkepentingan tersebut.

Giliran mau lantang menyuarakan suara rakyat, selalu saja terpotong atau sengaja di penggal oleh oknum barusan.
Padahal baru mengucapkan selamat pag.... ( Interupsi !!!! )
Nah.. kan kasihan? baru ngomong sudah di skak duluan, makanya jangan heran jikalau melihat orang yang benar-benar bersih, tiba-tiba pindah haluan untuk menjadi oknum yang halus didepan namun buas di belakang panggung?

Karena memang terlampau sulit dan membutuhkan dedikasi tinggi dalam menyampaikan aspirasi dan membela kepentingan rakyat.

Dari pada lelah, mending setuju-setuju saja apa kata pak Ketua atau pimpinan sidang.
Lalu... Bagaimana dengan Rakyat?
Ya begini.. hanya bisa ngeluh, ngomel, curcol dan sebagainya.
Ya... walau demikian, kita tetap saja untuk selalu maju dan maju, minimal memperjuangkan asap dapur agar terus ngepul dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik, agar dapat berguna bagi Nusa dan Bangsa.

Mungkin di dunia yang berbeda, tangisan para pendiri Bangsa ini bersatu dalam hening, ya maklum saja.. melihat anak cucu nya saling tikam dan saling makan satu sama yang lain, siapa yang tidak sedih?
Perjuangan ku tidak lah berat, karena totalitas melawan penjajah, sedangkan perjuangan kalian akan semakin sulit, karena kalian akan melawan teman atau saudaramu sendiri di Negeri ini.Kira-kira seperti itu kutipan kalimat dahsyat yang pernah di sampaikan Bung Karno Presiden Pertama Indonesia.
Huft.. miris ya.. ya Inilah Indonesia, dengan beragam Suku, adat, Agama, Budaya dan bermacam ragam watak pula.

Hal tersebut menjadi tidak heran jika Indonesia disebut sebagai Bangsa yang besar. Semoga kedepannya Bangsa ini menjadi lebih baik dari sebelumnya, Amin.

Sepertinya tulisan ini sangat tak penting, ya namanya juga diary sampah, lebih baik dibuang disini, dari pada dipendam di Otak Kepala.
Okelah... Sampai jumpa di diary sampah berikutnya.
Bye.
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.

0 komentar:

Posting Komentar

Ditunggu komentar cerdasnya. Dilarang Jualan !!

 
Toggle Footer