Baca Juga
Loading...
Minggu, 13 November 2016

Penistaan Agama 2016, Ladang Uang Media Provokasi ?

11/13/2016
Dasar media ! Paling jago dengan yang namanya memprovokasi.
Hanya demi mengumpulkan dollar yang sebanyak-banyaknya? pegiat media online, seperti oknum blogger dan penulis online lainnya berlomba-lomba membuat suatu konten yang kiranya dapat menjadi viral jika disebarluaskan melalui facebook, twitter dan google+?


Dalam hati pribadi, bertanya-tanya?

Sebenarnya tak ada yang salah dalam memanfaatkan kondisi yang demikian momentum untuk menarik pengunjung berbondong-bondong membaca konten yang sudah di buat dengan sedemikian panasnya.
Yang menjadi permasalahannya adalah, apakah informasi yang disajikan tersebut sesuai dengan realita?
Baiklah... jika memang sesuai dengan realita sesungguhnya dan 100% bisa dipertanggung jawabkan, apakah pernah berfikir secara jernih terkait efek jangka panjang konten tersebut, yang dapat memicu kontroversi atau parahnya memprovokasi?
Kasus dugaan penistaan agama semakin mencuat di negeri ini,parahnya oknum media yg tak bertanggung jawab mengambil peran provokasi?inilah diary sampahku
Ilustrasi
Sumber: https://www.pixabay.com/
Aku ambil contoh, maaf bukan maksud mengungkit ! 4 / 11 / 16 yang kemarin sempat hangat di bumi pertiwi.


Dalam kondisi tersebut, banyak sekali teman-teman "Oknum" penulis memanfaatkan momen tersebut untuk menuliskan konten tanpa peduli reaksi pembaca yang dapat terpecah belah ketika selesai membaca konten tersebut.

Parahnya hanya dengan membaca judul saja, pembaca sudah dapat mengambil kesimpulan tanpa membaca dengan detail terkait isi artikel yang dimaksud?

Belum lagi kredibilitas informasi yang masih simpang siur, dan parahnya konten tersebut dibuat dengan mengcopy paste dari artikel lain yang sejenis, hanya mengubah beberapa padanan kata dan kalimat yang tak penting.
Kok banyak "Parahnya" yah? Iya..memang parah ! kondisi ini memang parah ! dan dapat dikatakan siaga satu dalam keutuhan NKRI.
Dengan demikian, karena para pembaca yang sudah tertendensi dari opini sebelumnya, dengan merasa pahlawan melakukan share artikel tersebut ke sosial media mereka masing-masing.

Maka semakin luas pemicu provokasi tersebut di dunia maya, pro dan kontra saling serang melalui kalimat-kalimat status yang menyindir, dan kebetulan juga informasi tersebut sangat kental dengan Issue SARA, yang sulit untuk dibendung.

Pembuat konten tak mau ambil pusing akan caranya membuat konten dan judul artikel yang berakibat memecah belah tersebut.
Money still number one !!
Bagaimana dengan aku pribadi menyikapi penyebaran dan penulisan konten tersebut?
Aku sebenarnya sangat tergiur untuk melakukan hal yang sama, karena sejatinya mudah sekali untuk melakukan itu semua, kumpulkan artikel sejenis, spin kata, editing judul, sebarkan.. BERESS !!

Dollar pun mengalir dengan deras !

Bukannya pencitraan atau apa, namun jika kalian menganggap ini hanyalah pencitraan, semuanya sah-sah saja.. karena inilah yang namanya demokrasi.

Tak sedikitpun aku berniat untuk membuat atau membagikan konten yang memicu perpecahan, walau memang insentif dibalik semua itu sangat menggiurkan dan menjanjikan.

Karena momen ini sudah semakin panas, dan opini sudah merambah kemana-mana, ada baiknya kita stop dengan saling mengintrospeksi diri masing-masing, belajarlah untuk membagikan informasi dalam sudut pandang yang objektif.

Reaksi subjektif juga diperlukan, namun wajib rasional, dan selalu menjunjung tinggi suasana kondusif dalam bereaksi.

Aku pemuda asli dari Kalimantan Barat, sebagai pemuda yang pernah merasakan akan kelamnya kerusuhan SARA tempo dulu, membuat aku khawatir akan terulangnya kejadian yang sejenis.

Belum lagi saudara-saudara kita yang berada di Poso dan sekitarnya, tentu suasana kontroversi yang demikian menjadi kepanikan bagi mereka, karena mereka pernah mengalami kelamnya aksi perpecahan tersebut.

Jadi... marilah membangun sebuah konten informasi yang mendamaikan dan bermanfaat bagi sesama Putra Putri Bangsa Indonesia.

Oleh sebab itu saya menuliskan diary sampah ini, untuk saling mengingatkan kita semua sebagai pembuat konten dan pembaca untuk lebih dewasa dalam menyikapi apa yang kita lihat, dengarkan dan rasakan.

Waduh.. kok jadi serius gini yah?

Jujur saja ! Aku sudah terlanjur kesal dengan orang yang hobby menyebarkan issue SARA. Belum lagi melihat status-status teman facebook yang kian lama semakin terpecah-pecah dan saling serang perihal berbeda Agama yang dikarenakan unsur provokasi tersebut.

Meilhat semua itu, aku hanya bisa melakukan scroling hingga ke beranda terlawas, dan tetap saja ! Isi status facebook lainnya masih berkaitan dengan Agama vs Agama.


Ah... you know what i mean lah !!

Pusing-pusing mending nonton youtube, namun sama saja !!
Dari video yang direkomendasikan hingga video trending semuanya masih terkait dengan tema dugaan penistaan Agama dari Gubernur Jakarta "Pak Ahok" .


Belum lagi lihat isi komentar netizen yang sedikit banyak menjadi Sok Tahu?

Ah.. you know lah !!

Mungkin sampai akhir tahun 2016, tema ini terus bergulir dan mungkin saja merambah ke yang lain-lain. Semoga saja tidak !

Capek juga nulis tema yang beginian, khawatir telingsut atau salah arti dari oknum pembaca yang sedari awal telah tersulut emosi karena judul tulisan ini.

Jika demikian? mohon dimaafkan atas kesalahan kata dan kalimat yang terkandung dalam tulisan ini, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan Sang Maha Pencipta.

Namanya juga Diary Sampah, sayang toh kalau dibuang sembarangan? mending dibuang kesini, siapa tahu bisa di daur ulang? dan bermanfaat bagi masyarakat luas... hahaha kepedean yak?

Okelah.. Aku akhiri diary sampah ini. Sampai jumpa di tulisan sampah berikutnya.
Bye !

0 komentar:

Posting Komentar

Ditunggu komentar cerdasnya. Dilarang Jualan !!

 
Toggle Footer